menjadi kenangan
nhop_ms
Malam ini menjadi ceritaku yang tak bisa terbayangkan lagi dari sekian banyak ceritaku. Dimulai dari awal ia datang kita sebut saja MS. Si ms datang pertama hanya dua menit dengan tujuan hanya mengambil baju. selanjutnya kedatangan kedua ia agak lama namun tak mengucapkan sepatah katapun, ia keluar dan hanya bertemu serta bercerita dengan tuan rumah. Tempat mereka bercerita pun tak salah-salah yaitu dibawah sinar rembulan, di kayu-kayu kecil, serta ditengah-tengah api yang sedang berkobar. *alaalaromantis
***
Di tempat lain yaitu di dalam rumah ada dua orang yaitu kakak beradik sedang bermain bersama. Mereka memainkan permainan yang selalu mereka mainkan jika ada waktu luang yaitu permainan kartu. Permainan mereka begitu sengit dan menyenangkan karena disamping letih untuk berfikir mereka masih menyempatkan diri tertawa jika ada di antara salah satunya sudah tidak fokus. *hahaha begitu lucunya
***
Perbincangan antara MS dan tuan rumah kayanya begitu serius dikarenakan memakan waktu yang cukup lama. Namun disayangkan karena api yang tadinya berkobar-kobar sudah semakin meredup akhirnya mereka mamilih untuk mengakhiri perbinacangan itu dan memasuki rumah. Yang tadinya MS masuk didalam rumah lewat depan, tapi karena tuan rumahnya masuk lewat pintu belakang ia pun mengikutinya. MS dari belakang langsung menuju kedepan yang di mana dua bersaudara itu lagi bermain. Ia datang dan langsung mengacaukannya, ia mengambil kartu mereka dan memaksa untuk bergabung main dengan mereaka. Namun ia ditolak, sunguh sayang ia tak bisa bergabung dengan kesenagan mereka. Ia pun hanya menonton, tiba-tiba datanglah sibungsu, ia langsung menarik kartunya dan ingin bergabung bermain namun malang sibungsu juga ditolak. *kasiaaaaan
***
karena mereka merasa senasib akhirnya mereka memberontak bersama dengan mengacaukan permainan mereka. Si MS dan sibungsu mengambil kartu mereka semua sampai terkumpul semua, tapi karena muka dari 2 bersaudara itu tidak cerah seperti tadi akhirnya kartunya dikembalikan. Dan MS pulang karena merasa tidak dihiraukan. *cueeeekk
***NN***